Pasar Mengubah Orang Rimba

Suku Anak Dalam Jambi, SAD Jambi, Orang Rimba, SAD ke Pasar, Suku Anak Dalam



Photo dan teks by Dessy Rizki

Selasa, 10 september 2019. Tutik bersama anaknya Septi sedang membeli buah pir di pasar kalangan yang terdapat di Desa Rantau Keloyang, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo. Salah satu anggota rombong Hari ini hampir setiap minggu datang ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya Tutik, anggota rombong lainya yang sudah hijrah dari hutan ke perumahan juga mengunjungi pasar setiap hari selasa.

"Dulu kalo awak nak makon buah, tinggal ambik di dekek sudung. Kalo kini awak harus beli dulu di pasar, kerno cuma buah sawit lah yang ado di hutan". kata Tutik

Dahulu suku minoritas ini hidup secara sederhana dan menghidupi diri dengan apa yang tersedia di hutan, karena hutan selalu memenuhi kebutuhan papan, pangan dan sandang secara gratis. Selain itu hutan juga menjadi apotik bagi mereka. Namun saat ini, mereka harus membeli semua kebutuhan sehari-hari dengan uang untuk bertahan hidup.

Hutan yang dahulunya adalah supermarket bagi Orang Rimbo kini sudah berganti menjadi hamparan perkebunan sawit. Pasar dan budaya global memaksa mereka yang dulu hidup bersahaja di hutan kini menjadi mahluk urban yang perlahan-lahan akan  mengalami krisis identitas.
LihatTutupKomentar