Stress Gak Bisa Liburan, Ini Tips Agar Kamu Tetap Waras


Stress Gak Bisa Liburan, Ini Tips Agar Kamu Tetap Waras

Menjelang akhir tahun, tidak ada hal lain yang melintas dipikiran selain rencana mengunjungi tempat-tempat liburan. Ketika sudah bosan pada rutinitas harian yang tidak mengunggah semangat hanya liburanlah yang dapat mengobati jiwa-jiwa yang sedang sekarat. 


Bisa travelling kapanpun dan dimanapun memang impian semua orang. Tapi terkadang tuntutan pekerjaan dengan keinginan liburan tidak bisa dikendalikan. Pas lagi ada uang, malah kesempatan tidak kunjung datang. Terkadang kesempatan sudah didepan mata malah isi dompetnya yang tidak ada. Sakin ngebetnya ingin liburan tidak sedikit dari kita yang rela mencongkel celengannya. Lebih sadis lagi tipe manusia yang ini, katanya “gak apa-apa menghabiskan gaji sebulan yang penting liburan”. 


Dulu saya seperti itu, berpikir bahwa liburan harus ke luar kota, harus ke luar negeri. Harus ke tempat-tempat keren dengan budget yang tidak sedikit. Belum lagi harus menyiapkan dana-dana untuk kebutuhan membeli pakaian (outfit yang sesuai), dana kulineran dan buah tangan. Ini yang namanya “healing-healing, pulang-pulang pusing”. 


Sebenarnya boleh saja berlibur ke tempat yang kita suka, tapi alangkah lebih baik bila liburan dengan perencanaan yang matang tanpa memaksakan keadaan. Apalagi sampai menghabiskan tabungan, bolos dari pekerjaan bahkan sampai mengajukan pinjaman demi merasakan yang namanya liburan. 


Mari pelan-pelan menggeser sedikit pandangan liburan yang selama ini kita idam-idamkan. Liburan artinya seseorang pergi berlibur atau bersenang-senang untuk melepaskan lelah fisik maupun pikiran akibat jenuh pada rutinitas atau kegiatan monoton yang dilakukan hampir setiap hari. Untuk mengendalikan jiwa traveling yang meronta-ronta, mari kita berfokus pada “suasana” karena yang membuat kita bosan pada rutinitas adalah suasana yang itu-itu saja. Artinya liburan adalah kegiatan yang kita lakukan untuk mendapatkan suasana baru. 


Untuk bisa mendapatkan suasana baru itu kita bisa berlibur ke rumah orang tua, pergi nonton bersama keluarga atau teman, bisa juga ngedrakor seharian dirumah sambil menyantap cemilan.


Kalaupun ingin keluar rumah dan pergi jalan-jalan. Lihatlah tempat-tempat disekitar rumah. Terkadang, duduk dibawah pepohonan dibelakang rumah bisa membuat kita tenang dan nyaman. Atau sesekali mengunjungi taman-taman mini yang biasanya disediakan oleh pemerintah kota sambil mendengarkan musik dan menikmati jajanan. Atau kebetulan lagi punya budget sedikit bisa pergi ke cafe memesan kopi dan makanan ringan. Bisa juga ke wisata alami yang sakin alaminya tidak ada biaya tiket masuknya. Seperti sungai, hamparan rerumputan yang bisa dikunjungi dengan motoran sendirian ataupun berduaan sama pasangan. 




Cara ini akan membuat kita menikmati waktu dengan diri sendiri. Dengan cara ini pula pelan-pelan kita akan belajar merasa bahagia dengan hal-hal yang sederhana. Liburan tidak melulu soal berpergian jauh dan menghabiskan uang. Memberi reward untuk diri sendiri tidak harus sesuatu yang luar biasa. Kegiatan ini juga bentuk memberi penghargaan pada diri kita yang telah lelah bekerja. Hal inilah yang saya renungkan ketika berjalan kaki tadi pagi. Dengan tujuan memberi hadiah pada diri.


Saya benar-benar merasakan selangkah demi selangkah kaki ini berjalan menapaki jalan kampung yang berlumut. Saking jauhnya berjalan tidak terasa telah tiba di hamparan sawah yang entah milik siapa. Saya kira hanya saya yang bangun terlalu pagi. Ternyata petani-petani lebih dulu, bahkan saat saya baru tiba mereka telah mengarungi sawah. Hijau sekali. Hamparan tanah lapang itu telah dipenuhi anak-anak padi yang mulai tumbuh.


Melihat padi-padi yang tumbuh seperti melihat diri sendiri yang terus berproses, terus memupuk semangat, berkarya dan tumbuh menjadi peribadi yang lebih baik. Damai sekali rasanya. Bahagia dan bangga memiliki tubuh dan jiwa ini yang sangat kuat dan tidak pernah menyerah. Legah sekali rasanya.


Persimpangan jalan yang saya temui diperjalanan pulang mengajarkan satu hal, yaitu sebuah pilihan. Dalam hidup apakah kita manusia yang mencari kebahagian atau menciptakan kebahagiaan?


LihatTutupKomentar